Balok merupakan struktur atas dalam suatu bangunan, pekerjaan balok dibuat
untuk menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Sebelum
pekerjaan ini dilakukan, terlebih dahulu pihak kontraktor harus mengajukan
usulan rencana kerja dan mendapat persetujuan dari konsultan pengawas. Untuk
pekerjaan balok diperlukan beberapa tahap seperti pekerjaan pembesian, pembuatan
dan pemasangan bekisting, pekerjaan pengecoran dan pembongkaran bekisting.
4.1. 1. Pekerjaan Pembesian
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24 (tegangan leleh
karakteristik minimum 24 Kg/cm2 untuk ukuran ˂ Ø14 mm dan baja sedang dengan
mutu U-32 (tegangan leleh karakteristik minimum 32 Kg/cm2). Tahapan untuk
pekerjaan balok adalah pekerjaan pembesian dimana pada pekerjaan ini dilakukan
oleh tukang atau pekerja yang sudah ahli dan terampil dibidang pembesian
struktur bangunan, selain itu dalam pekerjaan ini juga membutuhkan alat-alat
diantara lain adalah sebagai berikut :
1. Gunting Besi/Pemotong Besi
2. Pembengkok besi (Bar Bender)
3. Meteran
4. Kakak tua
5. Sarung tangan/alat septy lainnya
Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan pembesian ring balk
pembangunan Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Aceh Timur adalah
sebagai berikut :
1. Besi Polos Ø8
2. Besi Ulir D 12
3. Besi Ulir D 16
4. Kawat Beton
Menurut SNI diameter bengkokan yang diukur pada bagian dalam batang tulangan
tidak boleh kurang dari 6db “diameter minimum”. Diameter dalam dari bengkokan
untuk sengkang ikat tidak boleh kurang dari 4db “diameter minimum”. Perakitan
dilakukan dilokasi pembangunan, hal ini dilakukan untuk memudahkan pekerjaan
dan untuk menghemat waktu pelaksanaan. Adapun jumlah pekerja yang dilibatkan
dalam pekerjaan pembesian kolom dan ring balk adalah :
1. Mandor 1 orang
2. Kepala Tukang Besi 2 orang
3. Tukang Besi 4 orang
4. Pekerja 10 orang
• Cara Pembengkokan
Bar Bender (pembengkok tulangan) adalah alat untuk membentuk baja tulangan
sesuai dengan bentuk yang dibutuhkan. Pada proyek ini digunakan pembengkok
manual. Pembengkok manual ini terbuat dari besi tulangan berdiameter 30 mm dan
memiliki panjang 50 cm yang memiliki lubang pada ujungnya sesuai dengan ukuran
tulangan yang akan dibengkokkan.
Semua tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, kecuali bila diizinkan
lain oleh Pengawas Lapangan.
Tulangan yang sebagian sudah tertanam didalam beton tidak boleh dibengkokkan
dilapangan, kecuali seperti yang ditentukan pada gambar rencana, atau diizinkan
oleh pengawas lapangan.
• Kondisi Permukaan Baja Tulangan
Pada saat beton dicor, tulangan harus bebas dari lumpur, minyak, atau segala
jenis zat pelapis bukan logam yang dapat mengurangi kepasitas lekatan. Pelapis
epoksi yang sesuai dengan acuan baku.
Jika pembatasan jarak dan selimut beton minimu didasarkan pada diameter
tulangan db, maka satu unit bundle tulangan harus diperhitungkan sebagai
tulangan tunggal dengan diameter yang didapat dari luas ekuivalen penampang
gabungan.
• Pekerjaan Pembesian di Lapangan dan Menurut SNI
Pada pekerjaan dilapangan pengbengkokan besi dan sengkang tidak sesuai dengan
SNI karena dilapangan pembengkokan hanya diperkirakan saja oleh pekerja, jarak
sengkang yang di tentukan pada gambar bestek adalah 15 cm. Penempatan sambungan
pada sengkang pada lapangan sesuai dengan SNI dengan cara membuat penempatan
sambungan sengkang berselingan.
Detail Penulangan pada Ring Balk lantai II
4.1.2 Pembuatan dan Pemasangan Bekisting
Bekisting merupakan cetakan beton yang mengisi adukan kedalamnya, sampai adukan
beton mengeras dalam jangka waktu ± 1 hari. Mal yang terbuat dari triplex dan
kayu yang disusun berbentuk persegi. Pemasangan bekisting ini dilakukan diatas
tanah .
Pada pembentukan triplex mal dilakukan dengan beberapa sisi, sehingga mal dapat
terbentuk persegi, sedangkan disisi atas dibiarkan terbuka untuk dapat
dilakukan pengecoran. Antara triplex satu dengan yang lainnya harus rapat dan
tidak terdapat rongga-rongga agar adukan beton tidak merembes keluar mal.
Pemasangan bekisting dilakukan setelah pemasangan tulangan untuk balok,
bekisting tersebut sudah dirangkai sesuai dengan ukuran dan dimensinya,
bekisting terbuat dari triplex. Peralatan yang dibutuhkan untuk memasang
bekisting balok adalah sebagai berikut :
1. Gergaji
2. Palu
3. Meteran
4. Waterpas
5. Unting-unting
6. Selang air
7. Pinsil
8. Benang
Sedangkan bahan-bahan yang dibutuhkan adalah :
1. Multiplek 9 mm
2. Kayu Dolken
3. Kawat Beton
4. Minyak bekisting
Adapun jumlah pekerja yang dilibatkan dalam pekerjaan pembuatan bekesting balok
adalah :
1. Mandor 1 orang
2. Kepala Tukang Kayu 1 orang
3. Tukang Kayu 4 orang
4. Pekerja 8 orang
Sebelum pemasangan bekisting terlebih dulu diikat batu tahu (beton decking)
pada tulangan untuk menjaga ketebalan selimut beton sesuai dengan yang
diinginkan. Dimensi beton decking adalah sebesar 6 x 6 x 2,5 cm.
• Pekerjaan Bekisting di Lapangan dan Menurut SNI
Perencanaan bekisting di lapangan sudah sesuai dengan SNI, yaitu cetakan
menghasilkan struktur akhir yang memenuhi bentuk, garis dan dimensi komponen
struktur seperti disyaratkan pada gambar rencana dan spesifikasi, cetakan
mantap dan cukup rapat untuk mencegah kebocoran mortal, cetakan diperkaku atau
diikat dengan baik untuk mempertahankan posisi dan bentuk, cetakan dan
tumpuannya direncanakan sehingga tidak merusak struktur yang dipasang
sebelumnya, perencanaan cetakan disertai pertimbangan faktor-faktor berikut :
a. Kecepatan dan metode pengecoran beton
b. Beban selama kontruksi, termasuk beban-beban vertical, horizontal, dan
tumbukan.
c. Persyaratan-persyaratan cetakan khusus untuk kontruksi sengkang, plat lipat,
kubah, beton arsitektural, atau elemen-elemen sejenis.
4.1.3 Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran balok harus dilakukan setelah pekerjaan pemasangan
bekisting selesai. Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, bekesting terlebih
dahulu dilapisi dengan oli bekas/minyak bekesting, oli tersebut berfungsi untuk
melapisi bagian dalam bekisting agar setelah beton mongering dapat dibuka
dengan mudah dan untuk melindungi bekisting supaya tahan lama.
Untuk perbandingan campuran yang digunakan dalam pekerjaan pengecoran ring balk
adalah 1 pc : 1 1/5 ps : 2 1/5 kr untuk selimut betonnya adalah 5 cm. hasil
adukan semen terlihat bagus namun terkadang terlihat agak encer, hal itu sangat
tidak baik suatu kontruksi, pengecoran ring balk harus dilakukan 3 lapisang
dengan beberapa kutukan atau dengan menggunakan mesin getar untuk hasil yang
lebih baik, apabila dilakukan dengan 1 lapisan saja akan mengakibatkan kerikil
menumpuk disisi bawah struktur tersebut dan bisa melemahkan struktur.
Peralatan yang digunakan adalah kereta sorong, molen, ember, ruskam, sendok
spesi, skop, mesin getar (Vibro), dan alat bantu lainnya yang mendukung untuk
campuran agregat dipesan dari toko terdekat, sedangkan bahan yang digunakan
pasir, semen, kerikil dan air. Tenaga kerja yang dibutuhkan pada pekerjaan
struktur ini adalah :
1. Mandor 1 orang
2. Kepala Tukang Batu 1 orang
3. Tukang Batu 2 orang
4. Pekerja 10 orang
Pelaksanaan pekerjaan pengecoran dilapangan dilakukan sebanyak 10 pekerja, yang
2 orang menyiapkan campuran beton dengan menggunakan molen, 1 orang yang
menyiapkan campuran beton dari molen ke gerobak sorong, 4 orang yang membawa
hasil campuran, 2 orang melakukan pengecoran dan 1 orang menggetarkan struktur.
Pengecoran dilakukan dari atas bekisting dengan 3 lapisan pengecoran dan
digetarkan dengan menggunakan vibro.
• Pekerjaan Pengecoran di Lapangan dan Menurut SNI
Perencanaan pengecoran di lapangan sudah memenuhi SNI diantaranya beton dicor
dekat pada posisi akhirnya tidak terjadinya segregasi akibat penanganan kembali
atau pengaliran, pengecoran beton dilakukan dengan kecepatan sedemikian hingga
beton selama pengecoran tersebut tetap dalam keadaan kental dan dengan mudah
mengisi ruang di antara tulangan, Beton yang telah mengeras sebagian atau
terkontaminasi oleh bahan lain tidak digunakan lagi pada pengecoran, beton yang
ditambah air lagi atau beton yang telah dicampur ulang setelah pengikat awal
tidak digunakan, kecuali bila disetujui oleh pengawas lapangan, setelah
dimulainnya pengecoran, maka pengecoran dilakukan secara menerus sehingga
memenuhi panel atau penampang pada batas dan sambungan yang ditetapkan hingga
selesai bagaimana yang diizinkan atau dilarang. Permukaan atas cetakan vertikal
secara umum datar, semua beton dipadatkan secara menyeluruh dengan menggunakan
cara yang sesuai selama pengecoran dan dapat mengisi sekeliling tulangan dan
seluruh celah dan masuk ke semua sudut cetakan.
4.1.4. Pekerjaan Pembengkoran
Pekerjaan pembongkaran bekisting struktur tersebut dilakukan setelah umur beton
1 atau 2 hari lebih. Pembongkaran bekisting dengan menggunakan linggis.
Bekisting yang telah dibongkar dibersihkan dari sisa-sisa beton yang melekat
dan disimpan pada tempat yang terlindung supaya dapat dipergunakan untuk
pekerjaan selanjutnya. Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan
pembongkaran bekisting kolom ini dikerjakan oleh 2 orang pekerja.
• Pekerjaan Pembongkaran di Lapangan dan Menurut SNI
Pekerjaan pembongkaran dilapangan sudah sesuai dengan SNI cetakan dibongkar dengan
cara-cara yang tidak mengurangi keamanan dan kemampuan struktur. Beton yang
akan dipengaruhi oleh pembongkaran cetakan memiliki kekuatan cukup sehingga
tidak akan rusak oleh operasi pembongkaran.
4.2. Pekerjaan Kolom Utama Lantai II
Kolom merupakan struktur dalam suatu bangunan, menahan beban-beban yang bekerja
pada struktur tersebut. Kolom lantai II seluruhnya berjumlah 34 kolom. Jenis
kolom yang direncanakan adalah kolom persegi dengan ukuran 40 x 40 .
Pekerjaan kolom utama lantai II dilaksanakan setelah pekerjaan ring balok dan
plat lantai II selesai dilakukan. Adapun ruang lingkup pekerjaannya adalah
sebagai berikut :
1. Pekerjaan pembesian;
2. Pekerjaan pemasangan bekisting;
3. Pekerjaan pengecoran;
4. Pekerjaan perawatan beton; dan
5. Pekerjaan pembukaan bekisting.
4.2.1. Pekerjaan Pembesian
Tahapan untuk pekerjaan balok adalah pekerjaan pembesian dimana pada pekerjaan
ini dilakukan oleh tukang atau pekerja yang sudah ahli dan terampil dibidang
pembesian struktur bangunan, selain itu dalam pekerjaan ini juga membutuhkan
alat-alat diantara lain adalah sebagai berikut :
1. Gunting Besi/Pemotong Besi
2. Pembengkok besi (Bar Bender)
3. Meteran
4. Kakak tua
5. Sarung tangan/alat septy lainnya
Besi yang digunakan sebagai tulangan memanjang pada kolom lantai II adalah baja
ulir berdiameter 14 mm dan 16 mm sedangkan untuk sengkang dipakai baja polos
berdiameter Ø6 , berikut adalah jumlah sengkang dan penulangannya :
• Baja ulir D 16 berjumlah sebanyak 6 batang dengan ukuran 3,65 meter.
• Baja ulir D 14 berjumlah 2 batang batang dengan ukuran 3,65 meter.
• Baja polos Ø6 berjumlah 150
Menurut SNI diameter bengkokan yang diukur pada bagian dalam batang tulangan
tidak boleh kurang dari 6db “diameter minimum”. Diameter dalam dari bengkokan
untuk sengkang ikat tidak boleh kurang dari 4db “diameter minimum”. Perakitan
dilakukan dilokasi pembangunan, hal ini dilakukan untuk memudahkan pekerjaan
dan untuk menghemat waktu pelaksanaan. Adapun jumlah pekerja yang dilibatkan
dalam pekerjaan pembesian kolom dan ring balk adalah :
1. Mandor 1 orang
2. Kepala Tukang Besi 2 orang
3. Tukang Besi 4 orang
4. Pekerja 10 orang
• Cara Pembengkokan
Bar Bender (pembengkok tulangan) adalah alat untuk membentuk baja tulangan sesuai
dengan bentuk yang dibutuhkan. Pada proyek ini digunakan pembengkok manual.
Pembengkok manual ini terbuat dari besi tulangan berdiameter 30 mm dan memiliki
panjang 50 cm yang memiliki lubang pada ujungnya sesuai dengan ukuran tulangan
yang akan dibengkokkan.
Semua tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, kecuali bila diizinkan
lain oleh Pengawas Lapangan.
Tulangan yang sebagian sudah tertanam didalam beton tidak boleh dibengkokkan
dilapangan, kecuali seperti yang ditentukan pada gambar rencana, atau diizinkan
oleh pengawas lapangan.
4.2.2. Pembuatan dan Pemasangan Bekisting
Bekisting merupakan cetakan beton yang mengisi adukan kedalamnya, sampai adukan
beton mengeras dalam jangka waktu ± 1 hari. Mal yang terbuat dari triplex dan
kayu yang disusun berbentuk persegi. Pemasangan bekisting ini dilakukan diatas
tanah .
Pada pembentukan triplex mal dilakukan dengan beberapa sisi, sehingga mal dapat
terbentuk persegi, sedangkan disisi atas dibiarkan terbuka untuk dapat
dilakukan pengecoran. Antara triplex satu dengan yang lainnya harus rapat dan
tidak terdapat rongga-rongga agar adukan beton tidak merembes keluar mal.
Pemasangan bekisting dilakukan setelah pemasangan tulangan untuk balok,
bekisting tersebut sudah dirangkai sesuai dengan ukuran dan dimensinya,
bekisting terbuat dari triplex. Peralatan yang dibutuhkan untuk memasang
bekisting balok adalah sebagai berikut :
1. Gergaji
2. Palu
3. Meteran
4. Waterpas
5. Unting-unting
6. Selang air
7. Pinsil
8. Benang
Sedangkan bahan-bahan yang dibutuhkan adalah :
5. Multiplek 9 mm
6. Kayu Dolken
7. Kawat Beton
8. Minyak bekisting
Adapun jumlah pekerja yang dilibatkan dalam pekerjaan pembuatan bekesting balok
adalah :
1. Mandor 1 orang
2. Kepala Tukang Kayu 1 orang
3. Tukang Kayu 4 orang
4. Pekerja 8 orang
Sebelum pemasangan bekisting terlebih dulu diikat batu tahu (beton decking)
pada tulangan untuk menjaga ketebalan selimut beton sesuai dengan yang
diinginkan. Dimensi beton decking adalah sebesar 6 x 6 x 2,5 cm.
Untuk menjaga kestabilan bekisting agar tetap vertikal, sejajar dan lurus,
bekisting diperkuat dengan bantuan penyangga yang terbuat dari kayu berukuran
4/6 cm. Dan untuk menjaga ketahanan bekisting sewaktu dilakukan pengecoran maka
di sepanjang kolom dikunci dengan rangkaian kayu yang dibuat berbentuk persegi
dengan ukuran sebesar diameter kolom. Kayu yang digunakan untuk membuat
pengunci ini berukuran 5/7 cm. Pengunci ini juga berguna dalam membuat kolom
tegak lurus. Pengerjaan bekisting ini dilakukan oleh 3 orang tenaga kerja untuk
satu kolomnya.
4.2.3. Pekerjaan Pengecoran
Pengecoran kolom dilakukan setelah bekisting kolom selesai dipasang. Alat –
alat yang digunakan pada pengecoran kolom utama lantai II kantor Dinas
Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Aceh Timur adalah :
1. Mesin molen
2. Timba cor
3. Ruskam
4. Concrete Pump
Pengadukan campuran dilakukan dengan menggunakan readymix, mutu beton yang
digunakan untuk pengecoran kolom adalah mutu beton K – 250.
Sebelum dimasukkan material terlebih dahulu tabung readymix dibasahi dengan air
hingga merata. Tujuannya adalah agar air untuk pengadukan mortar tidak diresap
oleh dinding tabung readymix. Pengadukan mortar dilakukan dengan menggunakan
readymix. Kemudian hasil pengadukan dituangkan ke dalam pumping machine untuk
selanjutnya dikucurkan ke kolom sebanyak ¾ tinggi kolom. Setelah selesai
mengisi ¾ kolom, pekerja menusukkan tongkat kayu ke dalam kolom sambil
menggoyang-goyangkan tulangan untuk memadatkan campuran mortar. Setelah selesai
dengan pengecoran kolom lainnya, concrete pump kembali mengisi kolom yang sudah
terisi ¾ ukuran volume total ini hingga penuh. Setelah itu kembali pekerja
meneruskan kegiatan pemadatan yang sama. Selang waktu antara pengecoran pertama
(3/4 volume total) dengan pengecoran kedua (1/4 volume total) memakan waktu 10
hingga 15 menit. Pengecoran dilakukan pada mulut kolom sehingga tinggi jatuh
pengecoran setinggi 4 m. Hal ini tidak sesuai dengan PBI-1971 yang menyatakan
bahwa kolom yang tingginya lebih dari 2 m maka harus digunakan jendela
pengecoran, karena dapat mengakibatkan penumpukan agregat berdiameter besar
pada bagian bawah.
Untuk satu buah kolom pekerjaannya ditangani oleh 2 orang pekerja yang bertugas
memadatkan campuran dan 4 orang lainnya sebagai operator readymix dan concrete
pump.
Dari hasil pengujian kuat tekan beton didapat bahwa kuat tekan beton rata–rata
dari 4 benda uji untuk beton umur 28 hari adalah 267,78 kg/cm2. Dalam hal ini,
kekuatan tekan beton telah memenuhi syarat yang telah ditentukan yaitu 250
kg/cm2. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada lampiran.
4.2. Pekerjaan Lantai II
Pekerjaan lantai dibuat untuk menahan beban-beban yang bekerja pada lantai
tersebut pada saat pembuatan lantai kita harus meneliti dulu untuk apa lantai
dibuat dan apa-apa saja beban yang bekerja pada lantai tersebut baik vertical,
horizontal dan beban hidup. pemasangan bekisting, pembesian dan pekerjaan
pengecoran
4.2.1 Pembuatan dan Pemasangan Bekisting
Bekisting merupakan cetakan beton yang mengisi adukan kedalamnya, sampai adukan
beton mengeras dalam jangka waktu ± 1 hari. Mal yang terbuat dari triplex,
disusun menurut bentuk lantai tersebut. Pemasangan bekisting ini dilakukan
untuk proses pembuatan lantai dan bekisting ini ditahan oleh kayu atau bambu
dibawahnya supaya bisa menahan beban seperti beban orang yang bekerja
diatasnya, beban alat dan beban tumbukan.
Pada pembentukan mal dilakukan dengan beberapa sisi, sehingga mal dapat
terbentuk sedemikian rupa Antara triplex satu dengan yang lainnya harus rapat
dan tidak terdapat rongga-rongga agar adukan beton tidak merembes keluar mal.
Pemasangan bekisting dilakukan sebelum pemasangan tulangan lantai, bekisting
tersebut sudah dirangkai sesuai dengan ukuran dan dimensinya, bekisting terbuat
dari triplex. Peralatan yang dibutuhkan untuk memasang bekisting adalah
gergaji, palu, meteran, waterpas, selang air, dan sebagainya. Sedangkan bahan
yang dibutuhkan adalah triplex, kawat, paku, pensil, benang dan lain-lain.
Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasang bekisitng adalah 1 orang kepala
tukang, 1 orang pengawas, dan 4 orang pekerja.
• Pekerjaan Bekisting di Lapangan dan Menurut SNI
Perencanaan bekisting di lapangan sudah sesuai dengan SNI, yaitu cetakan
menghasilkan struktur akhir yang memenuhi bentuk, garis dan dimensi komponen
struktur seperti disyaratkan pada gambar rencana dan spesifikasi, cetakan
mantap dan cukup rapat untuk mencegah kebocoran mortal, cetakan diperkaku atau
diikat dengan baik untuk mempertahankan posisi dan bentuk, cetakan dan
tumpuannya direncanakan sehingga tidak merusak struktur yang dipasang
sebelumnya, perencanaan cetakan disertai pertimbangan factor-faktor berikut :
a. Kecepatan dan metode pengecoran beton
b. Beban selama kontruksi, termasuk beban-beban vertical, horizontal, dan
tumbukan.
c. Persyaratan-persyaratan cetakan khusus untuk kontruksi sengkang, plat lipat,
kubah, beton arsitektural, atau elemen-elemen sejenis.
4.2.2. Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian dilakukan dengan cara pembengkokan (membending) besi
kemudian dirangkai dan dipasang pada tempat yang telah ditentukan sesuai dengan
ukuran dan dimensinya. Alat yang digunakan adalah bending, pemotong besi,
meteran, kakak tua, sedangkan bahan yang digunakan pada pekerjaan ini adalah
besi Ø6, besi Ø8, besi Ø10, besi Ulir D12, besi Ulir D14 dan besi ulir D16.
Pembengkokan dilapangan dilakukan tanpa adanya perkiraan, tenaga kerja yang
digunakan 1 Kepala Tukang, 1 orang pengawas dan 10 orang pekerja.
• Cara Pembengkokan
Semua tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, kecuali bila diizinkan
lain oleh Pengawas Lapangan.
Tulangan yang sebagian sudah tertanam didalam beton tidak boleh dibengkokkan
dilapangan, kecuali seperti yang ditentukan pada gambar rencana, atau diizinkan
oleh pengawas lapangan.
• Kondisi Permukaan Baja Tulangan
Pada saat beton dicor, tulangan harus bebas dari lumpur, minyak, atau segala
jenis zat pelapis bukan logam yang dapat mengurangi kepasitas lekatan. Pelapis
epoksi yang sesuai dengan acuan baku.
Jika pembatasan jarak dan selimut beton minimum didasarkan pada diameter
tulangan db, maka satu unit bundle tulangan harus diperhitungkan sebagai
tulangan tunggal dengan diameter yang didapat dari luas ekuivalen penampang
gabungan.
• Pekerjaan Pembesian di Lapangan dan Menurut SNI
Pada pekerjaan dilapangan pengbengkokan besi dan sengkang tidak sesuai dengan
SNI karena dilapangan pembengkokan hanya diperkirakan saja oleh pekerja.
Penempatan sambungan pada sengkang pada lapangan sesuai dengan SNI dengan cara
membuat penempatan sambungan sengkang berselingan.
4.1.3 Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran lantai harus dilakukan setelah pekerjaan pemasangan
bekisting selesai dan pembesian selesai. Perbandingan campuran adalah 1 pc : 1
1/5 ps : 2 1/5 kr. hasil adukan semen terlihat bagus namun terkadang terlihat
agak encer, hal itu sangat tidak baik suatu kontruksi, pengecoran harus
dilakukan 3 lapisang dengan beberapa kutukan atau dengan menggunakan mesin
getar untuk hasil yang lebih baik, apabila dilakukan dengan 1 lapisan saja akan
menimbulkan kerikil akan menumpuk disisi bawah struktur tersebut dan bias
melemahkan struktur.
Peralatan yang digunakan adalah gerobak sorong, molen, ember, ruskam, sendok
spesi, skop, mesin getar (Vibro), dan alat bantu lainnya yang mendukung untuk
campuran agrehgat dipesan dari took terdekat, sedangkan bahan yang digunakan
pasir, semen, kerikil dan air. Tenaga kerja yang dibutuhkan pada pekerjaan
struktur ini adalah 1 kepala tukang, 1 orang pengawas, 1 orang mandor, 1 orang
tukang dan 10 orang pekerja.
Pelaksanaan pekerjaan pengecoran dilapangan dilakukan sebanyak 10 pekerja, yang
2 orang menyiapkan campuran beton dengan menggunakan molen, 1 orang yang
menyiapkan campuran beton dari molen ke gerobak sorong, 4 orang yang membawa
hasil campuran, 2 orang melakukan pengecoran dan 1 orang menggetarkan struktur.
Pengecoran dilakukan dari atas bekisting dengan 3 lapisan pengecoran dan
digetarkan dengan menggunakan vibro.
• Pekerjaan Pengecoran di Lapangan dan Menurut SNI
Perencanaan pengecoran di lapangan sudah memenuhi SNI diantaranya beton dicor
dekat pada posisi akhirnya tidak terjadinya segregasi akibat penanganan kembali
atau pengaliran, pengecoran beton dilakukan dengan kecepatan sedemekian hingga
beton selama pengecoran tersebut tetap dalam keadaan kental dan dengan mudah
mengisi ruang di antara tulangan, Beton yang telah mengeras sebagian atau
terkontaminasi oleh bahan lain tidak digunakan lagi pada pengecoran, beton yang
ditambah air lagi atau beton yang telah dicampur ulang setelah pengikat awal
tidak digunakan, kecuali bila disetujui oleh pengawas lapangan, setelah
dimulainnya pengecoran, maka pengecoran dilakukan secara menerus sehingga
memenuhi panel atau penampang pada batas dan sambungan yang ditetapkan hingga
selesai bagaimana yang diizinkan atau dilarang. Permukaan atas cetakan vertical
secara umum datar, semua beton dipadatkan secara menyeluruh dengan menggunakan
cara yang sesuai selama pengecoran dan dapat mengisi sekeliling tulangan dan
seluruh celah dan masuk ke semua sudut cetakan.