This is default featured slide 1 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by BTemplates4u.com.

This is default featured slide 2 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by BTemplates4u.com.

This is default featured slide 3 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by BTemplates4u.com.

This is default featured slide 4 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by BTemplates4u.com.

This is default featured slide 5 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by BTemplates4u.com.

Selasa, 30 April 2013

Rukun Rukun Dalam Islam

Rukun Islam
1. Mengucap dua kali syahadat
2. Sembahyang
3. Puasa
4. Zakat
5. Naik haji

Rukun Iman
1. Percaya Kepada Allah
2. Percaya Kepada Maliakat
3. Percaya Kepada Kitab
4. Percaya Kepada Rasul
5. Percaya Kepada Hari  kiamat
6. Percaya Kepada untung Baik dan Untung Jahat

Rukun Shalat
1. Niat
2. Berdiri
3. Takbir
4. Al fatihah
5. Ruku'
6. Iqtidal
7. Sujud
8. Duduk Diantara Dua Sujut
9. Duduk Tahyat Awal
10. Duduk Tahyat Akhir
11. Shalawat
12. Salam
13. Tertib.

ISTILAH DALAM IRIGASI (Bahan kulyah Unmuha)


PENGERTIAN DAN ISTILAH DALAM IRIGASI

Beberapa pengertian dan definisi.

1.      Air adalah semua air yang terdapat pada  diatas maupun dibawah permukaan tanah, termaksuk dalam pengertian ini air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
2.      Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian, yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi air bawah tanh, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
3.      Daerah irigasi adalah kesatuan wilayah yang mendapat air satu jaringan irigasi.
4.      Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan dan bangunan perlengkapannya yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk mengatur air irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembangunannya.
5.       Jaringan utama adalah jaringan irigasi yang berada dalam satu sistem irigasi mulai dari bangunan utama, saluran induk(primer), sal;uran sekunder, dan bangunan sadap serta bangunan pelengkapnya.
6.      Jaringan tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana air dalam ssaluran tersier, saluran pembagi yang terdiri dari saluran pembawa yang di sebut saluran tersier, saluran pembagi tersebut saluran kwarter dan saluran pembuang berikut serta kelengkapannya.
7.      Petak irigasi adalah petak lahan yang memperoleh air irigasi.
8.      Petak tersier adalah kumpulan petak irigasi yang merupakan satu kesatuan dan mendapatkan air irigasi melalui saluran tersier yang sama.
9.      Penyediaan air irigasi adalah penentuan banyaknya air persatuan waktu dan satuan pemberian air  yang dapat dipergunakan untuk menunjang pertanian.
10.  Pembagian air irigasi adalah pemberian alokasi air dari jaringan utama ke petak tersier dan kwarter.
11.  penggunaan air irigasi adalah pemanfaatan air dilahan pertanian.
12.  Pembuangan/drainase adalah pengalihan /kelebihan air irigasi yang sudah tidak dipergunakan lagi pada daerqah irigasi tertentu.
13.  Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan /atau buatan yang terdapat pada, diatas, ataupun dibawah permukaan tanah.
14.  Sistem irigasi meliputi prasarana irigasi, air, irigasi, manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia.
15.  Pengaturan air irigasi adalah kegiatan yang meliputi pembagian, pemberian, dan penggunaan air irigasi.
16.  Jaringan irigasi primer adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri bangunan utama, saluran induk/ primer, saluran, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
17.  Jaringan irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari saluran sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi sadap, bangunan sadap, dan pelengkapnya.
18.  Cekungan air tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah berlangsung.
19.  Jaringan irigasi air tanah adalah jaringan irigasi yang airnya berasal dari air tanah, mulai dari sumur dan instalasi pompa sampai dengan saluran irigasi air tanah termasuk bangunan didalamnya.
20.  Saluran irigasi air tanah adalah bagian dari jaringan irigasi air tanah yang dimulai setelah bangunan pompa sampai lahan yang diairi.
21.  Jaringan irigasi desa adalah jaringan irigasi yang dibangun dan dikelola oleh masyarakat desa atau pemerintah desa.
22.  Masyarakat petani adalah kelompok masyarakat yang bergerak dalam bidang pertanian, baik yang telah tergabung dalam organisasi perkumpulan petani pemakai air maupun petani lainnya yang belum tergabung dalam organisasi perkumpulan petani lainnya yang belum tergabung dalam organisasi perkumpulan petani pemakai air.
23.  Perkumpulan petani pemakai air adalah kelembagaan pengelolaan irigasi yang menjadi wadah petani pamakai air dalam suatu daerah pelayanan irigasi yang dibentuk oleh petani pemakai air sendiri secara demokratis, termasuk lembaga lokal pengelola irigasi.
24.  Hak ulayat air adalah hak adat masyarakat untuk memanfaatkan air dan sumber air untuk irigasi.
25.  Hak guna air untuk irigasi adalah hak untuk memperoleh dan memakai atau mengusahakan air dari sumber air untuk kepentingan pertanian.
26.  Hak guna pakai air untuk irigasi adalah hak untuk memperoleh dan memakai air dari sumber air untuk kepentingan pengusahaan pertanian.
27.  Hak guna usaha air untuk irigasi hak untuk memperoleh dan mengusahakan air dari sumber air untuk kepentingan pengusahaan pertanian.
28.  Komisi irigasi kabupaten/ kota adalah lembaga koordinasi dan komunikasi antara wakil pemerintah kabupaten/ kota, wakil perkumpulan petani pemakai air tingkat daerah irigasi, dan wakil pengguna jaringan pada kabupaten/ kota.
29.  Komisi irigasi provinsi adalah lembaga koordinasi dan komunikasi antara wakil pemerintah provinsi, wakil perkumpulan petani pemakai air tingkat daerah irigasi, wakil pengguna jaringan irigasi pada provinsi, dan wakil komisi irigasi kabupaten/ kota yang terkait.
30.  Pengembangan jaringan irigasi adalah pembangunan jaringan irigasi baru dan/ atau peningkatan jaringan irigasi yang sudah ada.
31.  Pembangunan jaringan irigasi adalah seluruh kegiatan penyediaan jaringan irigasi diwiliyah tertentu yang belum ada jaringan irigasinya.
32.  Peningkatan jaringan irigasi adalah kegiatan meningkatan fungsi dan kondisi jaringan irigasi yang sudah ada atau kegiatan menambah luas areal pelayanan pada jaringan irigasi yang sudah ada atau kegiatan yang menambah luas areal pelayanan pada jaringan irigasi yang sudah ada dengan mempertimbangkan perubahan kondisi lingkungan daerah irigasi.
33.  Pengelolaan jaringan irigasi adalah kegiatan meliputi operasi, pemeliharaan, dan rehabilitasi jaringan irigasi di daerah irigasi.
34.  Operasi jaringan irigasi adalah upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya, termasuk kegiatan membuka, menutup pintu bangunan irigasi, menyusun rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi pintu/ bangunan, mengumpulkan data, memantau, dan megevaulasi.
35.  Pemeliharaan jaringan irigasi adalah upaya  menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya.
36.  Rehabilitasi jaringan irigasi adalah kegiatan perbaikan jaringan irigasi guna mengembalikan fungsi dan pelayanan irigasi seperti semula.
37.  Pengelolaan aset irigasi adalah proses manajemen yang terstruktur untuk perencanaan pemeliharaan dan pendanaan sistem irigasi guna mencapai tingkat pelayanan yang ditetapkan dan berkelanjutan bagi pemakai air irigasi dan pengguna jaringan irigasi dengan pembiayaan pengelolaan aset irigasi seefesien mungkin.
38.  Forum koordinasi daerah irigsi adalah  sarana konsultasi dan komunikasi antara perkumpulan petani pemakai air, petugas pemerintah, provinsi, dan kabupaten, dan jaringan irigasi lainnya dalam rangka pengelolaan irigasi yang jaringannya berfungsi multiguna pada suatu daerah irigasi.
39.  Perkumpulan petani pemakai air/ keujruen blang adalah lembaga kepengurusan air irigasi di Provinsi Aceh
40.  Pemberdayaan keujruen blang upaya penguatan dan penigkatan kemampuan perkumpulan petani pemakai air yang meliputi aspek kelembagaan, teknis, dan pembiayaan dengan dasar keberpihakan kepada petani melalui pembentukan, pelatihan, pendampingan dan menumbuhkembangkan partisipasi.
41.  Garis sepadan irigasi adalah batas pengamanan bagi saluran dan atau bangunan irigasi dengan jarak tertentu sepanjang saluran dan sekeliling bangunan.
42.  Daerah sempadan irigasi adalah kawasan sepanjang saluran dan sekeliling bangunan irigasi diluar jaringan irigasi yang dibatasi oleh garis sempadan untuk mengamankan jaringan irigasi.
43.  Pengamanan daerah sempadan irigasi adalah upaya pengetahuan  dan penertiban terhadap pemamfaatan daerah irigasi.
44.  Pengawasan daerah sempadan adalah upaya memantau tindakan- tindakan yang terjadi didaerah sempadan.
45.  Penyidik adalah pejabat polisi NKRI, pejabat atau pegawai negeri sipil yang diberi tugas dan wewenang khusus oleh UU melakukan penyidikan.
46.  Pengamat irigasi adalah petugas irigasi yang bertanggung jawab untuk mengelola areal irigasi seluas 5.000-7.500 Ha.
47.  Juru irigasi adalah petugas irigasi yang bertanggung jawab untuk mengelola areal irigasi seluas 750-1.500 Ha.
48.  Penjaga pintu bendung adalah petugas irigasi yang bertanggung jawab terhadap operasional pintu bendung, 1 (satu) orang perbendung dapat ditambah bila bendung besar.
49.  Penjaga pintu air adalah petugas irigasi yang bertanggung jawab operasional bangunan sadap dan bangunan bagi, dimana setiap per 3-5 pintu sepanjang 2-3 km.

Tujuan irigasi (bahan kulyah Unmuha)


Tujuan dari Irigasi adalah sebagai berikut:
1.   Membasahi tanah.
      Tanah yang dijadikan sawah perlu pembasahan yang memungkinkan tanaman mampu menghisap air dari tanah tersebut, karena air sangat dibutuhkan tanaman sebagai:
Ø   Pelarut mineral makanan dari tumbuhan.
Ø   Bahan pembentuk tubuh dari tanaman.
Ø   Zat penghancur tanaman.
Ø   Penyubur tananaman.
Ø   Bahan yang memungkinkan adanya proses Biokimia yanf dapat    mengubah zat-zat makanan.
2.   Memupuk tanah.                                        
      Air yang mengalir akan melarutkan yang ada dalam tanah, lumpur juga unsur yang diangkut oleh air, maka hal ini dapat berfungsi sebagai pupuk yang perlu di perhatikan adalah dalam perencanaan irigasi agar unsur hara yang ada pada air dapat terbagi rata, sedapatnya aliran melalui daerah yang banyak mngandung unsur hara dan segala nutrient yang mana dapat diendapkan pada tempat tanaman hal ini menyangkut soal kecepatan untuk keperluan pemupukan.

3.   Meninggikan tanah.
      Air yang mengandung Lumpur kita alirkan dan endapkan ditempat yang rendah. Bila Lumpur telah mengendap, air bersih kita alirkan ke luar. Bila untuk meninggikan tanah, Lumpur yang diangkut harus Lumpur yang subur dan bila tujuannya untuk meningkatkan kesehatan yang diangkut dapat juga berupa pasir.

4.   Mengatur suhu tanah.
      Tanaman sangat peka terhadap goncangan suhu tanah yang terlalu kuat sehingga tanaman dapat mati, disini air mempunyai kemampuan untuk meratakan suhu.


5.   Membersihkan tanah.
      Dengan jalan pengairan (irigasi) kita dapat memasukan air kedalam tanah, karena dalam tanah bila terlalu banayak garam-garam dapat merupakan racun.
6.   Menambah air tanah.
      Dalam hal ini air hujan merupakan sumbar air pada tanaman, bila air tanah terlalu rendah maka kita dapat meninggikan/menaikkan air kapiler sehingga dapat dicapai oleh akar-akar tanaman.

7.      Perikanan.
Penyediaan air untuk perikanan perlu diperhatikan yaitu dengan mengatur sedemikian rupa sehingga air untuk sawah sekaligus untuk perikanan, karena kita ketahui bahwa padi termaksud tanaman rawa yang selalu tergenang air, sehingga suplai padi dan ikan dapat disatukan meskipun kepentingan tidak sama.
Dalam hal ini yang kita pakai adalah yang besar/membutuhkan air yang lebih banyak.

1.2    RUANG LINGKUP
            Irigasi merupakan system penyediaan dan pengaturan air untuk pertanian, sumber air irigasi biasanya dari air permukaan atau air tanah.
            Sumber air irgasi yang berasal dari air permukaan antara lain sungai yang dibendung, waduk, danau atau rawa, sedangkan sumber air sungai yang berasal dari air tanah dapat diambil dari air tanah dangkal atau air tanah dalam.
            Pada prinsipnya, system irigasi terdiri atas sumber air, bangunan pengambilan (intake), saluran primer, saluran sekunder, saluran kuarter, dan saluran pembuang. Bangunan-bangunan antara lain: bangunan bagi, bangunan sadap, bangunan ukur, bangunan bagi sadap, terjunan dan siphon.


Syarat-syarat penggunaan irigasi:
a.       Ada sumber air yang cukup.
b.      Kualitas air memenuhi untuk pertanian.
c.       Ada daerah yang berpotensi dijadikan sawah.
d.      Ada petani penggarap.
e.       Tanah daerah tersebut cocok untuk tanaman.
f.       Ada pemasaran produksi.

Didalam perencanaan tersebut diperlukan pekerjaan-pekerjaan persiapan meliputi:
Ø  Kumpulan data.
Ø  Survey dan peta situasi.
Ø  Survey.
Ø  Survey geoteknik yang meliputi:
·  Penyediaan geologi lapisan bawah tanah.
·  Data geologi permukaan.
·  Sumur uji, terutama dilokasi bendungan.
Ø  Untuk mendesain bendung diperlukan data-data sebagai berikut:
·  Kebutuhan irigasi.
·  Debit andalan                    debit yang dijadikan
                                dasar perhitungan            .
· Debit banjir rencana                  debit yang dipergunakan untuk             menghitung pintu limpasan (Spill way).
·  Penentu elevasi mercu bendung.
Ø  Desain bangunan, yaitu terdiri dari:
·  Bangunan pengukur debit.
·  Bangunan pengatur tinggi muka air.
·  Bangunan bagi dan sadap.
·  Bangunan pembawa, termasuk bangun terjun, talang, siphon, jembatan, saluran dan terowongan.
Dalam pelaksanaannya untuk melakukan perencanaan dilakukan pekerjaan-pekerjaan yang terdiri dari:
1.   Pekerjaan persiapan.
      Pekerjaan persiapan meliputi kegiatan-kegiatan:
·  Pembersihan lapangan.
·  Pengukuran untuk m,emperoleh gambaran situasi di lapangan.
            2.   Pekerjaan tanah meliputi:
·  Pekerjaan striping yaitu pengupasan permukaan tanah.
·  Galian yaitu dilakukan pada saluran-saluran yang melintasi daerah-daerah yang elevasinya lebih tinggi dari elevasi saluran.
Timbunan yaitu dilakukan pada daerah lintasan saluran yang elevasinya rendah berbentuk cekungan.

Bacaan Dzikir Sesudah Shalat

1. Astagfirullaahal ‘azhiim, alladzi laa ilaaha ilaa huwal hayyul qayyuum, wa atuubu ilaihi.3x Artinya :
“Saya mohon ampun kepada Allah Yang Maha Besar, tiada Tuhan melainkan Dia, yang senantiasa hidup lagi mengurus segala sesuatu dengan sendiri-Nya, dan saya bertobat kepada-Nya."
2. Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalahu, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa alaa kulli syai'in qadiir.
Artinya : “Tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah Yang Maha Esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dialah yang mempunyai kekuasaan dan kerajaan yang memerintahkan, bagi-Nya segala puji-pujian yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.”
3. Allaahumma antas-salaamu wa minkas-salaamu wa ilaika ya’uduus-salaamu fa hayyinaa rabbanaa bis-salaami wa adkhinal- jannata daaras-salaami tabaarakta rabbanaa wa ta'aalaita yaa dzal- jalaali wal –ikram.
Artinya : “Ya Allah Engkau adalah Dzat yang mempunyai kesejahteraan dan daripada- Mulah kesejahteraan itu dan kepada- Mulah akan kembali lagi segala kesejahteraan itu. Ya Tuhan kami, hidupkanlah kami dengan sejahtera. Dan masukkanlah kami ke dalam surga kampung kesejahteraan. Engkaulah yang kuasa memberiberkah yang banyak dan Engkaulah Yang Maha Tinggi, wahai Zat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.”
4. Baca Surat Al Fatihah.
5. Wa ilaahukum ilaahuw waahidun laa ilaaha ilaa huwar-rahmaanur- rahiim.

Artinya : “Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
6. Baca Ayat Kursi
7. Allaahumma laa maani'a limaa a’thaita wa laa mu'thiya limaa mana'ta wa laa radda limaa qadhaita wa laa yanfa'u dzal-jaddi minkal-jaddu.

Artinya : “Ya Allah, tidak ada yang menghalangi segala apa yang Engkau berikan. Dan tidak ada yang dapat memberikan segala yang Engkau larang. Dan tidak ada yang menolak segala apa yang Engkau putuskan. Dan tidak bermanfaat kepada orang yang kaya di sisi Engkau segala kekayaannya.”
8. Ilaahii yaa rabbii.
Artinya : “Ya Tuhan kami.”
9. Subhaanallaahi 33x
Artinya : “Maha Suci Allah."33x .
10. Al-hamdu lillaaahi 33x.
Artinya :“Segala puji bagi Allah.33x.
11.Allaaahu akbar 33x
Artinya : “Allah Maha Besar.”33x
12. Allaahu akbar kabiiraw wal-hamdu lillaahi katsiiraw wa subhaanallahi bukrataw wa ashiila. Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalahu, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa'alaa kulli syai'in qadiir.
Artinya : “Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah dengan puji yang banyak. Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah Yang Maha Esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dialah yang mempunyai kekuasaan dan kerajaan yang memerintahkan, bagi-Nya segala puji- pujian yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.”
13. Wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil-‘aliyyil ‘azhiim. Astagfirullaahal-‘azhiim.
Artinya : “Dan tidak ada daya upaya dan kekuataan melainkan dengan pertolongan Allah Maha Tinggi lagi Maha Mulia. Saya mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung.”

Do'a Sesudah Shalat
1. A'uudzu billaahi minasy- syaithaanir-rajiim.
Bismillaahirrahmaanir-rahim.
Al- hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin, hamday yuwaafii ni'amahu wa yukaafii maziidah.
Artinya : “Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam, dengan pujian yang sesuai dengan nikmat-nikmat-Nya dan memadai dengan penambahan- Nya.”
2. Yaa rabbanaa lakal-hamdu kamaa yambagii li jalaali wajhika wa'azhiimi sulthaanik.
Artinya : “Wahai Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji, sebagaimana pujian itu patut terhadap kemuliaan-Mu dan keagungan- Mu.”
3. Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammadiw wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammadin.
Artinya : “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kita Nabi Muhammad berserta keluarganya.”
4. Allaahumma rabbanaa taqabbal- minnaa shalaatanaa wa shiyaamana wa rukuu'anaa wa sujuudanaa wa qu'uudanaa wa tadharru'anaa wa
takhasysyu'anaa wa ta'abbudanaa wa tammim taqshiiranaa yaa Allaah yaa rabbal-'aalamiin.
Artinya : “Ya Allah, terimalah shalat kami, puasa kami, rukuk kami, sujud kami,duduk rebah kami, khusyuk kami, pengabdian kami, dan sempurnakanlah apa yang kami lakukan selama shalat ya Allah, Tuhan seru sekalian alam.”
5. Allaahumma a'innaa 'alaa dzikrika wa syukrika wa husni ibaadatik.
Artinya : “Ya Allah, ya Tuhan kami, tolonglah kami untuk selalu mengingat-Mu dan mensyukuri rahmat dan nikmat-Mu, dan perbaikilah amal ibadah kepada-Mu.”
6. Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa in lam taghfir lanaa wa tarhamnaa lanakuunanna minal-khaasiriin.
Artinya : “Ya Allah! Kami telah aniaya terhadap diri kami sendiri karena itu ya Allah jika tidak dengan limpahan ampunan dan rahmat-Mu niscaya kami akan jadi orang yang sesat.”
7. Rabbanaa laa tu'aakhidznaa in nasiinaa au akhtha'naa.
Artinya : “Ya Allah, ya Tuhan kami, janganlah Engkau menyiksa kami jika kami lupa atau kami bersalah.”
8. Rabbanaa wa laa tahmil-'alainaa ishran kamaa hamaltahuu 'alal- ladziina min qablinaa.
Artinya : “Ya Allah Tuhan kami! Janganlah Engkau pikul atas diri kami beban yang berat sebagaimana yang pernah Engkau bebankan kepada orang yang terdahulu dari kami.”
9. Rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bihii wa'fu 'annaa wagfir lanaa warhamnaa anta maulana fanshurnaa 'alal qaumil-kaafiriin.
Artinya : “Ya Allah Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan atas diri kami apa yang diluar kesanggupan kami. Ampunilah dan limpahkanlah rahmat ampunan terhadap diri kami ya Allah. Ya Allah Tuhan kami, berilah kami pertolongan untuk melawan orang yang tidak suka kepada agama-Mu.
10. Allaahumma innaa nas'aluka salaamatan fid-diin, wa 'aafiyatan fil jasadi, wa ziyaadatan fil-'ilmi, wa barakatan fir-rizqi, wa taubatan qablal-mauut, wa rahmatan 'indal- mauut, wa magfiratam ba'dal- mauut, Allaahumma hawwin 'alainaa fii sakaraatil-mauut, wan- najaata minan-naar, wal 'afwa 'indal-hisaab.
Artinya : “Ya Allah, ya Tuhan kami, kami mohon keselamatan agama, kesehatan jasmani, bertambahnya ilmu, dan berkah rezeki, dapat bertaubat sebelum mati, mendapatkan rahmat ketika mati dan memperoleh ampunan setelah mati. Ya Allah, ya Tuhan kami, mudahkanlah kami pada gelombang sakaratul maut,, serta memperoleh keampunan ketika dihisab.”
11. Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da idz hadaitanaa wahab lanaa min ladunka rahmatan innaka antal- wahhab.
Artinya : “Ya Allah Tuhan kami , janganlah Engkau sesatkan kami sesudah mendapat petunjuk, berilah kami karunia. Engkaulah Yang Maha Pemurah.”
12. Rabbanaghfir lanaa wa li waalidiinaa wa li jamii'il- muslimiina wal-muslimaati wal- mu'miniina wal mu'minaati al- ahyaa'i minhum wal-amwaat, innakaa'alaa kulli syai'in qadiir.
Artinya : “Ya Allah ya Tuhan kami, ampunilah dosa kami dan dosa-dosa orang tua kami, dan bagi semua orang Islam laki- laki dan perempuan, orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan yang masih hidup dan yang sudah mati. Sesungguhnya Engkau Zat Yang Maha Kuasa atas segala-galanya."
13. Rabbana hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyatinaa wa qurrata a'yuniw waj'alnaa lil-muttaqiina imaamaa.

Artinya : “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri/suami/keluarga dan keturunan kami sebagai penyenang hati dan jadikan kami pemimpin bagi orang- orang yang bertaqwa.”
14. Rabbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasanatan wa fil aakhirati hasanatan wa qinaa 'adzaaban- naar. Allaahummagfir lanaa dzunuubanaa wa kaffir 'annaa sayyi'aatinaa wa tawaffana ma'al-abraar.
Artinya : “Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kesejahteraan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksaan api neraka. Ya Allah ampunilah dosa kami dan tutupilah segala kesalahan kami, dan semoga jika kami mati nanti bersama- sama dengan orang-orang yang baik.”
15. Rabbij'alnii muqiimash –shalaati wa min dzurriyatii rabbanaa wa taqabbal du'aa’.
Artinya : “Ya Tuhan kami, jadikanlah aku dan anak cucuku, orang-orang yang mendirikan shalat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah do'a kami.”
16. Wa adkhilnal-jannata ma'al- abraar, yaa 'aziizu yaa gaffaru yaa
rabbbal-'aalamin.
Artinya : “Masukkanlah kami ke dalam surga bersama-sama orang-orang yang berbuat baik. Wahai Tuhan Yang Maha Mulia, Maha Pengampun dan Tuhan yang menguasai seluruh alam.”
17. Subhaana rabbika rabbil-'izzati 'amma yashifuun, wa salaamun 'alal-mursaliina wal-hamdu lillaahi
rabbil-'aalamiin.
Artinya : “Maha Suci Engkau, Tuhan segala kemuliaan. Suci dari segala apa yang dilakukan oleh orang-orang kafir. Semoga kesejahteraan atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.”

Senin, 15 April 2013

Lirik Lagu Dangdut Endang Triswati Tamu Malam Minggu

Siapa sih malam minggu 
ketuk  ketuk pintu
hatiku bertanya tanya
sungguh aneh tapi nyatamemang dia dia dia...diasiang tadi jumpa di depan rumah
senyum senyum padakuaku pun jadi maluakhirnya ada tamu malam minggu

siapa sih malam minggu ketuk ketuk pintuhatiku bertanya tanya
Reff,,,banyak lelaki hanya menggodatapi yang satu ini dia nekat juga

ulurkan tangan sebut namanyaaku pun terpaksasebut namaku

malam minggu kini ku tak sendiriada si dia di sampingku


Sabtu, 13 April 2013

Tips dalam Menghadapi Ujian Nasional -


Ujian Nasional, mungkin istilah ini adalah istilah yang paling populer dikalangan pelajar akhir-akhir ini, dengan kompetensi lulusan yang semakin meningkat dan dibarengi dengan system yang lebih ketat dari tahun ke tahun, maka tidak heran kalau Ujian Nasional sangat Populer.

Namun kali ini kami bukan membahas popularitas Ujian Nasional, tapi Mengenai bagimana Menghadapi Ujian Nasional nanti apa yang harusnya perlu dipersiapkan dan diperhatikan oleh siswa yang akan menjalani Ujian Nasional Nanti, Berikut adalah 8 Tips dalam Menghadapi Ujian Nasional dari Ayo Baca....



1. Jaga Kesehatan
   Tentunya hal pertama adalah menjaga kondisi badan. Bagaimana mau belajar jika badan kita sakit.  Kesehatan itu mahal sob, coba bayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan jika kita berobat kedokter, atau berapa kerugian yang ditimbulkan jika anda sakit pada saat UN dan tidak bisa ikut UN,, masa depan yang akan jadi taruhannya. So. mulai sekarang jagalah kesehatan kamu, bisa dengan berolah raga secara teratur, lari pagi setelah sholat shubu atau yang lainnya terserah anda.

2. Persiapkan semua Kebutuhan yang dibutuhkan sebelum Hari Ujian Tiba
   Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian. Jangan sampai anda tidak ikut Ujian hanya gara-gara tidak membawa Pensil Standar Ujian Nasional.

3. Tetap Tenang dan Percaya Diri
    Yakinkan pada diri kamu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik. Karena percaya diri merupakan poin penting dari salah satu kesiapan dalam ujian nasional. Tanpa adanya kepercayaan diri terkadang otak kita bisa blank hilang konsentrasi. Caranya bisa dengan duduk yang tenang, santai, rileks, lalu Fokus.

4. Berdo’a dan mintalah do’a restu dari kedua orang tua dan Guru-guru anda
    Salah satu do’a yang paling mujarab adalah do’a orang tua kepada anaknya, mintalah restu pada orang tua kamu. Hal ini dapat menjadi spirit dan menambah rasa percaya diri yang luar biasa bagi kamu.

    Tentunya tidak adil jika kita minta di do’akan, tapi kita sendiri tidak ikut berdo’a untuk keberhasilan kita. Lucu banget jika hal seperti itu sampai terjadi. Maka berlakulah adil, diri kita sendiri yang harus bekerja lebih keras, bukan orang lain!!.


    Nah, satu hal lagi yang harus anda ingat, selain pada orang tua mintalah doa restu dan permohonan maaf pada guru-guru anda, saya yakin pasti banyak diantara kita pernah berbuat salah pada guru-guru kita, termasuk saya juga pernah, jujur saya akui itu. Namun jika anda meminta maaf kepada guru-guru anda sambil meminta restu mereka saya yakin anda akan merasa lega dan itu akan menambah semangat dan rasa percaya diri anda dalam menghadapi UN.

5. Baca, Cermati lalu Pahami baru mengerjakan soal
   Yang ini sangat penting, Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.

6. Hati-hari dalam mengisi Lembar Jawaban Komputer (LJK)
   Dalam mengisi Lembar Jawab Komputer (LJK) sebaiknya hati-hati, jangan sampai basah, terlipat dan selalu menjaga LJK dari minyak, jika hal ini terjadi yang ditakutkan adalah tidak mesin scanner tidak dapat mendeteksi jawaban anda. Tentunya hal ini sangat fatal. Lucu bukan jika anda sampai tidak Lulus hanya karena Error pada LJK.

7. Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
   Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.

8. Awali dan Akhiri dengan berdoa
   Sebelum kita mulai mengerjakan dan sesudah mengerjakan jangan lupa berdoa kepada Tuhan agar diberikan hasil yang baik. Kita hanya bisa berusaha, Tuhan yang menentukan. Tuhan senantiasa akan melihat kesungguhan usaha kita. Tuhan pun akan melihat kesungguhan hambaNya untuk melakukan suatu usaha jika hambaNya mengiringi usahanya tersebut dengan berdoa.

Jumat, 12 April 2013

JALAN RAYA ( bahan kulyah )

Jalan raya merupakan salah satu prasarana transportasi yang dapat menunjang pengembangan suatu wilayah. Semakin lancar transportasi maka semakin cepat suatu wilayah berkembang. Meningkatnya jumlah penduduk akan diikuti dengan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi, sehingga perlu dilakukan perencanaan jalan yang sesuai dengan kebutuhan penduduk saat ini. Dewasa ini manusia telah mengenal sistem perencanaan jalan yang baik dan mudah dikerjakan serta pola perencanaannya yang makin sempurna.
Meskipun perencanaan sudah makin sempurna, namun kita sebagai orang teknik sipil tetap selalu dituntut untuk dapat merencanakan suatu lintasan jalan yang paling efektif dan efisien dari alternatif-alternatif yang ada, dengan tidak mengabaikan fungsi-fungsi dasar dari jalan. Oleh karena itu, dalam merencanakan suatu lintasan jalan, seorang teknik sipil harus mampu menyesuaikan keadaan di lapangan dengan teori-teori yang ada sehingga akan diperoleh hasil yang maksimal.
Dalam merencanakan suatu jalan raya diinginkan pekerjaan yang relatif mudah dengan menghindari pekerjaan galian (cut) dan timbunan (fill) yang besar. Dilain pihak kendaraan yang beroperasi di jalan raya menginginkan jalan yang relatif lurus, tidak ada tanjakan atau turunan. Objek keinginan itu sulit kita jumpai mengingat keadaan permukaan bumi yang relatif tidak datar, sehingga perlu dilakukan perencanaan geometrik jalan, yaitu perencanaan jalan yang dititik beratkan pada perencanaan bentuk fisik sehingga dapat memenuhi fungsi dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas. Faktor yang menjadi dasar perencanaan geometrik adalah sifat gerakan, ukuran kendaraan, sifat pengemudi dalam mengendalikan gerak kendaraannya, serta karakteristik arus lalu lintas. Hal – hal tersebut haruslah menjadi bahan pertimbangan perencana sehingga dihasilkan bentuk dan ukuran jalan, serta ruang gerak kendaraan yang memenuhi tingkat kenyamanan dan keamanan yang diharapkan.
Selain itu, juga harus diperhatikan elemen – elemen dari perencanaan geometrik jalan, yaitu :

• Alinyemen horizontal

Pada gambar alinyemen horizontal, akan terlihat apakah jalan tersebut merupakan jalan lurus, menikung ke kiri, atau ke kanan dan akan digambarkan sumbu jalan pada suatu countur yang terdiri dari garis lurus, lengkung berbentuk lingkaran serta lengkung peralihan dari bentuk lurus ke bentuk busur lingkaran. Pada perencanaan ini dititik beratkan pada pemilihan letak dan panjang dari bagian – bagian trase jalan, sesuai dengan kondisi medan sehingga terpenuhi kebutuhan akan pergerakkan lalu lintas dan kenyamanannya.

• Alinyemen vertikal

Pada gambar alinyemen vertikal, akan terlihat apakah jalan tersebut tanpa kelandaian, mendaki atau menurun. Pada perencanaan ini, dipertimbangkan bagaimana meletakkan sumbu jalan sesuai dengan kondisi medan dengan memperhatikan fungsi - fungsi dasar dari jalan tersebut. Pemilihan alinyemen vertikal berkaitan pula dengan pekerjaan tanah yang mungkin timbul akibat adanya galian dan timbunan yang harus dilakukan

• Penampang melintang jalan

Bagian – bagian dari jalan seperti lebar dan jumlah lajur, ada atau tidaknya median, drainase permukaan, kelandaian serta galian dan timbunan. Koordinasi yang baik antara bentuk alinyemen horizontal dan vertikal akan memberikan keamanan dan kenyamanan pada pemakai jalan.

• Perkerasan jalan
Lapisan perkerasan berfungsi untuk menerima dan menyebarkan beban lalu lintas tanpa menimbulkan kerusakan yang berarti pada konstruksi jalan itu sendiri. Berdasarkan fungsinya, jalan dapat dibedakan atas :
1. Jalan Arteri : Jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien.
2. Jalan Kolektor : Jalan yang melayani pengumpulan/pembagian dengan ciri-ciri, perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah masuk dibatasi.
3. Jalan Lokal : Jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jalan masuk tidak dibatasi.

1.2 Maksud dan Tujuan

Tujuan dari perencanaan suatu jalan raya adalah untuk merencanakan suatu lintasan dan dimensi yang sesuai dengan Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya (PPGJR) No. 13 tahun 1970, sehingga dapat menjamin keamanan dan kelancaran lalu lintas. Dari perencanaan itu juga didapat suatu dokumen yang dapat memperhitungkan bobot pekerjaan baik galian maupun timbunan, pekerjaan tanah dan sebagainya sehingga bisa dilakukan perencanaan yang seekonomis mungkin.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan geometrik jalan raya adalah :

Kelas Jalan
Kecapatan rencana
Standar Perencanaan
Penampang melintang
Volume Lalu lintas
Keadaan Topografi
Alinyemen Horizontal
Alinyemen Vertikal
Bentuk Tikungan

1.2.1 Kelas jalan

Jalan dibagi dalam kelas-kelas yang penempatannya didasarkan pada fungsinya juga dipertimbangkan pada besarnya volume serta sifat lalu lintas yang diharapkan akan menggunakan jalan yang bersangkutan.

1.2.2 Volume lalu lintas

Volume lalu lintas dinyatakan dalam Satuan Mobil Penumpang (SMP) yang besarnya menunjukkan jumlah lalu lintas harian rata-rata (LHR) untuk kedua jurusan.

1.2.3 Kecepatan rencana

Kecepatan rencana yang dimaksud adalah kecepatan maksimum yang diizinkan pada jalan yang akan direncanakan sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi pemakai jalan tersebut. Dalam hal ini harus disesuaikan dengan tipe jalan yang direncanakan.

1.2.4 Keadaan topografi

Untuk memperkecil biaya pembangunan, maka suatu standar perlu disesuaikan dengan keadaan topografi. Dalam hal ini, jenis medan dibagi dalam tiga golongan umum yang dibedakan menurut besarnya lereng melintang dalam arah kurang lebih tegak lurus sumbu jalan.

Tabel 1.1 Klasifikasi Medan Dan Besanya Lereng Melintang

Golongan Medan Lereng Melintang
Datar (D) 0 sampai 9%
Perbukitan (B) 10 sampai 24,9%
Pegunungan (G) > 25%

Adapun pengaruh keadaan medan terhadap perencanaan suatu jalan raya meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Tikungan : Jari-jari tikungan pada pelebaran perkerasan diambil sedemikian rupa sehingga terjamin keamanan dan kenyamanan jalannya kendaraan dan pandangan bebas harus cukup luas.
b. Tanjakan : Dalam perencanaan diusahakan agar tanjakan dibuat dengan kelandaian sekecil mungkin.

1.2.5 Alinyemen horizontal

Alinyemen horizontal adalah garis proyeksi sumbu jalan yang tegak lurus pada bidang peta yang terdiri dari garis – garis lurus yang dihubungkan dengan garis – garis lengkung yang dapat berupa busur lingkaran ditambah busur peralihan ataupun lingkaran saja.
Bagian yang sangat kritis pada alinyemen horizontal adalah bagian tikungan, dimana terdapat gaya yang dapat melemparkan kendaraan ke luar daerah tikungan yang disebut gaya sentrifugal. Atas dasar itu maka perencanaan tikungan diusahakan agar dapat memberikan keamanan dan kenyamanan, sehingga perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:
a. Jari-jari lengkung minimum untuk setiap kecapatan rencana ditentukan berdasarkan miring maksimum denagn koefisien gesekan melintang maksimum.
b. Lengkung peralihan adalah lengkung pada tikungan yang dipergunakan untuk mengadakan peralihan dari bagian lurus ke bagian lengkung atau sebaliknya.
1.2.6 Alinyemen vertikal (profil memanjang)

Alinyemen vertikal adalah biang tegak yang melalui sumbu jalan atau proyeksi tegak lurus bidang gambar. Profil ini menggambarkan tinggi rendahnya jalan terhadap muka tanah asli, sehingga memberikan gambaran terhadap kemampuan kendaraan dalam keadaan naik dan bermuatan penuh (dimana truck digunakan sebagi kendaraan standar), alinyemen vertikal sangat erat hubungannya dengan besar biaya pembangunan, biaya penggunaan, maka pada alinyemen vertikal yang merupakan bagian kritis justru pada bagian yang lurus.

Landai maksimum

Kelandaian maksimum hanya digunakan bila pertimbangan biaya sangat memaksa dan hanya untuk jarak yang pendek. Panjang kritis landai dimaksudkan adalah panjang yang masih dapat diterima tanpa mengakibat gangguan jalannya arus lalu lintas (panjang ini mengakibatkan pengurangan kecepatan maksimum 25 km/jam). Bila pertimbangan biaya memaksa, maka panjang kritis dapat dilampaui dengan syarat ada jalur khusus untuk kendaraan berat.

Landai Minimum
Pada setiap penggantian landai dibuat lengkung vertikal yang memenuhi keamanan, kenyamanan, dan drainase yang baik. Disini digunakan lengkung parabola biasa.

1.2.7 Penampang melintang

Penampang melintang jalan adalah pemotongan suatu jalan tegak lurus sumbu jalan, yang menunjukkan bentuk serta susunan bagian – bagian jalan dalam arah melintang.
Penampang melintang jalan yang digunakan harus sesuai dengan kelas jalan dan kebutuhan lalu lintas yang dilayaninya. Penampang melintang utama dapat dilihat pada daftar I PPGJR.
Lebar perkerasan

Pada umumnya lebar perkerasan ditentukan berdasarkan lebar jalur lalu lintas normal yang besarnya adalah 3,5 meter sebagaimana tercantum dalam daftar I PPGJR, kecuali:

- Jalan penghubung dan jalan kelas II c = 3,00 meter
- Jalan utama = 3,75 meter

Lebar bahu

Untuk jalan kelas III lebar bahu jalan minimum adalah 1,50 – 2,50 m untuk semua jenis medan.

Drainase

Drainase merupakan bagian yang sangat penting pada suatu jalan, seperti saluran tepi, saluran melintang, dan sebagainya, harus direncanakan berdasarkan data hidrologis setempat seperti intensitas hujan, lamanya frekuensi hujan, serta sifat daerah aliran.

Kebebasan pada jalan raya

Kebebasan yang dimaksud adalah keleluasaan pengemudi di jalan raya dengan tidak menghadapi rintangan. Lebar kebebasan ini merupakan bagian kiri kanan jalan yang merupakan bagian dari jalan (PPGJR No. 13/1970).

1.2.8 Bentuk Tikungan

Bentuk tikungan pada suatu jalan raya ditentukan oleh tiga faktor :

1. Sudut tangent (∆) yang besarnya dapat diukur langsung pada peta
2. Kecepatan rencana, tergantung dari kelas jalan yang akan direncanakan.
3. Jari – jari kelengkungan
1.3 Ruang Lingkup Perencanaan

Dalam tugas perencanaan ini, perhitungan dilakukan terdiri dari beberapa tinjauan. Peninjauan ini meliputi :

1. Penentuan lintasan
• Jarak lintasan
• Sudut azimut
• Kemiringan jalan
• Elevasi jalan pada titik kritis
• Luas tampang

2. Alinyemen horizontal

• Spiral Circle Spiral, digunakan pada tikungan yang mempunyai jari – jari kecil dan sudut tangen yang relatif besar.
• Spiral-Spiral, digunakan pada tikungan yang mempunyai jari – jari kecil dan sudut tangen yang relatif kecil.

3. Alinyemen vertikal

• Lengkung vertikal cembung
• Lengkung vertikal cekung

4. Galian dan timbunan
5. Pekerjaan Tanah/kubikasi.
6. Perencanaan perkerasan jalan.


BANGUNAN ( bahan kulyah )


4.1. Pekerjaan Ring Balk
Balok merupakan struktur atas dalam suatu bangunan, pekerjaan balok dibuat untuk menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Sebelum pekerjaan ini dilakukan, terlebih dahulu pihak kontraktor harus mengajukan usulan rencana kerja dan mendapat persetujuan dari konsultan pengawas. Untuk pekerjaan balok diperlukan beberapa tahap seperti pekerjaan pembesian, pembuatan dan pemasangan bekisting, pekerjaan pengecoran dan pembongkaran bekisting.

4.1. 1. Pekerjaan Pembesian
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24 (tegangan leleh karakteristik minimum 24 Kg/cm2 untuk ukuran ˂ Ø14 mm dan baja sedang dengan mutu U-32 (tegangan leleh karakteristik minimum 32 Kg/cm2). Tahapan untuk pekerjaan balok adalah pekerjaan pembesian dimana pada pekerjaan ini dilakukan oleh tukang atau pekerja yang sudah ahli dan terampil dibidang pembesian struktur bangunan, selain itu dalam pekerjaan ini juga membutuhkan alat-alat diantara lain adalah sebagai berikut :
1. Gunting Besi/Pemotong Besi
2. Pembengkok besi (Bar Bender)
3. Meteran
4. Kakak tua
5. Sarung tangan/alat septy lainnya
Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan pembesian ring balk pembangunan Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Aceh Timur adalah sebagai berikut :
1. Besi Polos Ø8
2. Besi Ulir D 12
3. Besi Ulir D 16
4. Kawat Beton
Menurut SNI diameter bengkokan yang diukur pada bagian dalam batang tulangan tidak boleh kurang dari 6db “diameter minimum”. Diameter dalam dari bengkokan untuk sengkang ikat tidak boleh kurang dari 4db “diameter minimum”. Perakitan dilakukan dilokasi pembangunan, hal ini dilakukan untuk memudahkan pekerjaan dan untuk menghemat waktu pelaksanaan. Adapun jumlah pekerja yang dilibatkan dalam pekerjaan pembesian kolom dan ring balk adalah :
1. Mandor 1 orang
2. Kepala Tukang Besi 2 orang
3. Tukang Besi 4 orang
4. Pekerja 10 orang

• Cara Pembengkokan
Bar Bender (pembengkok tulangan) adalah alat untuk membentuk baja tulangan sesuai dengan bentuk yang dibutuhkan. Pada proyek ini digunakan pembengkok manual. Pembengkok manual ini terbuat dari besi tulangan berdiameter 30 mm dan memiliki panjang 50 cm yang memiliki lubang pada ujungnya sesuai dengan ukuran tulangan yang akan dibengkokkan.
Semua tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, kecuali bila diizinkan lain oleh Pengawas Lapangan.
Tulangan yang sebagian sudah tertanam didalam beton tidak boleh dibengkokkan dilapangan, kecuali seperti yang ditentukan pada gambar rencana, atau diizinkan oleh pengawas lapangan.

• Kondisi Permukaan Baja Tulangan
Pada saat beton dicor, tulangan harus bebas dari lumpur, minyak, atau segala jenis zat pelapis bukan logam yang dapat mengurangi kepasitas lekatan. Pelapis epoksi yang sesuai dengan acuan baku.
Jika pembatasan jarak dan selimut beton minimu didasarkan pada diameter tulangan db, maka satu unit bundle tulangan harus diperhitungkan sebagai tulangan tunggal dengan diameter yang didapat dari luas ekuivalen penampang gabungan.

• Pekerjaan Pembesian di Lapangan dan Menurut SNI
Pada pekerjaan dilapangan pengbengkokan besi dan sengkang tidak sesuai dengan SNI karena dilapangan pembengkokan hanya diperkirakan saja oleh pekerja, jarak sengkang yang di tentukan pada gambar bestek adalah 15 cm. Penempatan sambungan pada sengkang pada lapangan sesuai dengan SNI dengan cara membuat penempatan sambungan sengkang berselingan.

Detail Penulangan pada Ring Balk lantai II

4.1.2 Pembuatan dan Pemasangan Bekisting
Bekisting merupakan cetakan beton yang mengisi adukan kedalamnya, sampai adukan beton mengeras dalam jangka waktu ± 1 hari. Mal yang terbuat dari triplex dan kayu yang disusun berbentuk persegi. Pemasangan bekisting ini dilakukan diatas tanah .
Pada pembentukan triplex mal dilakukan dengan beberapa sisi, sehingga mal dapat terbentuk persegi, sedangkan disisi atas dibiarkan terbuka untuk dapat dilakukan pengecoran. Antara triplex satu dengan yang lainnya harus rapat dan tidak terdapat rongga-rongga agar adukan beton tidak merembes keluar mal.
Pemasangan bekisting dilakukan setelah pemasangan tulangan untuk balok, bekisting tersebut sudah dirangkai sesuai dengan ukuran dan dimensinya, bekisting terbuat dari triplex. Peralatan yang dibutuhkan untuk memasang bekisting balok adalah sebagai berikut :
1. Gergaji
2. Palu
3. Meteran
4. Waterpas
5. Unting-unting
6. Selang air
7. Pinsil
8. Benang
Sedangkan bahan-bahan yang dibutuhkan adalah :
1. Multiplek 9 mm
2. Kayu Dolken
3. Kawat Beton
4. Minyak bekisting
Adapun jumlah pekerja yang dilibatkan dalam pekerjaan pembuatan bekesting balok adalah :
1. Mandor 1 orang
2. Kepala Tukang Kayu 1 orang
3. Tukang Kayu 4 orang
4. Pekerja 8 orang
Sebelum pemasangan bekisting terlebih dulu diikat batu tahu (beton decking) pada tulangan untuk menjaga ketebalan selimut beton sesuai dengan yang diinginkan. Dimensi beton decking adalah sebesar 6 x 6 x 2,5 cm.
• Pekerjaan Bekisting di Lapangan dan Menurut SNI
Perencanaan bekisting di lapangan sudah sesuai dengan SNI, yaitu cetakan menghasilkan struktur akhir yang memenuhi bentuk, garis dan dimensi komponen struktur seperti disyaratkan pada gambar rencana dan spesifikasi, cetakan mantap dan cukup rapat untuk mencegah kebocoran mortal, cetakan diperkaku atau diikat dengan baik untuk mempertahankan posisi dan bentuk, cetakan dan tumpuannya direncanakan sehingga tidak merusak struktur yang dipasang sebelumnya, perencanaan cetakan disertai pertimbangan faktor-faktor berikut :
a. Kecepatan dan metode pengecoran beton
b. Beban selama kontruksi, termasuk beban-beban vertical, horizontal, dan tumbukan.
c. Persyaratan-persyaratan cetakan khusus untuk kontruksi sengkang, plat lipat, kubah, beton arsitektural, atau elemen-elemen sejenis.

4.1.3 Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran balok harus dilakukan setelah pekerjaan pemasangan bekisting selesai. Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, bekesting terlebih dahulu dilapisi dengan oli bekas/minyak bekesting, oli tersebut berfungsi untuk melapisi bagian dalam bekisting agar setelah beton mongering dapat dibuka dengan mudah dan untuk melindungi bekisting supaya tahan lama.
Untuk perbandingan campuran yang digunakan dalam pekerjaan pengecoran ring balk adalah 1 pc : 1 1/5 ps : 2 1/5 kr untuk selimut betonnya adalah 5 cm. hasil adukan semen terlihat bagus namun terkadang terlihat agak encer, hal itu sangat tidak baik suatu kontruksi, pengecoran ring balk harus dilakukan 3 lapisang dengan beberapa kutukan atau dengan menggunakan mesin getar untuk hasil yang lebih baik, apabila dilakukan dengan 1 lapisan saja akan mengakibatkan kerikil menumpuk disisi bawah struktur tersebut dan bisa melemahkan struktur.
Peralatan yang digunakan adalah kereta sorong, molen, ember, ruskam, sendok spesi, skop, mesin getar (Vibro), dan alat bantu lainnya yang mendukung untuk campuran agregat dipesan dari toko terdekat, sedangkan bahan yang digunakan pasir, semen, kerikil dan air. Tenaga kerja yang dibutuhkan pada pekerjaan struktur ini adalah :
1. Mandor 1 orang
2. Kepala Tukang Batu 1 orang
3. Tukang Batu 2 orang
4. Pekerja 10 orang
Pelaksanaan pekerjaan pengecoran dilapangan dilakukan sebanyak 10 pekerja, yang 2 orang menyiapkan campuran beton dengan menggunakan molen, 1 orang yang menyiapkan campuran beton dari molen ke gerobak sorong, 4 orang yang membawa hasil campuran, 2 orang melakukan pengecoran dan 1 orang menggetarkan struktur. Pengecoran dilakukan dari atas bekisting dengan 3 lapisan pengecoran dan digetarkan dengan menggunakan vibro.

• Pekerjaan Pengecoran di Lapangan dan Menurut SNI
Perencanaan pengecoran di lapangan sudah memenuhi SNI diantaranya beton dicor dekat pada posisi akhirnya tidak terjadinya segregasi akibat penanganan kembali atau pengaliran, pengecoran beton dilakukan dengan kecepatan sedemikian hingga beton selama pengecoran tersebut tetap dalam keadaan kental dan dengan mudah mengisi ruang di antara tulangan, Beton yang telah mengeras sebagian atau terkontaminasi oleh bahan lain tidak digunakan lagi pada pengecoran, beton yang ditambah air lagi atau beton yang telah dicampur ulang setelah pengikat awal tidak digunakan, kecuali bila disetujui oleh pengawas lapangan, setelah dimulainnya pengecoran, maka pengecoran dilakukan secara menerus sehingga memenuhi panel atau penampang pada batas dan sambungan yang ditetapkan hingga selesai bagaimana yang diizinkan atau dilarang. Permukaan atas cetakan vertikal secara umum datar, semua beton dipadatkan secara menyeluruh dengan menggunakan cara yang sesuai selama pengecoran dan dapat mengisi sekeliling tulangan dan seluruh celah dan masuk ke semua sudut cetakan.

4.1.4. Pekerjaan Pembengkoran
Pekerjaan pembongkaran bekisting struktur tersebut dilakukan setelah umur beton 1 atau 2 hari lebih. Pembongkaran bekisting dengan menggunakan linggis. Bekisting yang telah dibongkar dibersihkan dari sisa-sisa beton yang melekat dan disimpan pada tempat yang terlindung supaya dapat dipergunakan untuk pekerjaan selanjutnya. Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan pembongkaran bekisting kolom ini dikerjakan oleh 2 orang pekerja.
• Pekerjaan Pembongkaran di Lapangan dan Menurut SNI
Pekerjaan pembongkaran dilapangan sudah sesuai dengan SNI cetakan dibongkar dengan cara-cara yang tidak mengurangi keamanan dan kemampuan struktur. Beton yang akan dipengaruhi oleh pembongkaran cetakan memiliki kekuatan cukup sehingga tidak akan rusak oleh operasi pembongkaran.

4.2. Pekerjaan Kolom Utama Lantai II
Kolom merupakan struktur dalam suatu bangunan, menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Kolom lantai II seluruhnya berjumlah 34 kolom. Jenis kolom yang direncanakan adalah kolom persegi dengan ukuran 40 x 40 .
Pekerjaan kolom utama lantai II dilaksanakan setelah pekerjaan ring balok dan plat lantai II selesai dilakukan. Adapun ruang lingkup pekerjaannya adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan pembesian;
2. Pekerjaan pemasangan bekisting;
3. Pekerjaan pengecoran;
4. Pekerjaan perawatan beton; dan
5. Pekerjaan pembukaan bekisting.

4.2.1. Pekerjaan Pembesian
Tahapan untuk pekerjaan balok adalah pekerjaan pembesian dimana pada pekerjaan ini dilakukan oleh tukang atau pekerja yang sudah ahli dan terampil dibidang pembesian struktur bangunan, selain itu dalam pekerjaan ini juga membutuhkan alat-alat diantara lain adalah sebagai berikut :
1. Gunting Besi/Pemotong Besi
2. Pembengkok besi (Bar Bender)
3. Meteran
4. Kakak tua
5. Sarung tangan/alat septy lainnya
Besi yang digunakan sebagai tulangan memanjang pada kolom lantai II adalah baja ulir berdiameter 14 mm dan 16 mm sedangkan untuk sengkang dipakai baja polos berdiameter Ø6 , berikut adalah jumlah sengkang dan penulangannya :
• Baja ulir D 16 berjumlah sebanyak 6 batang dengan ukuran 3,65 meter.
• Baja ulir D 14 berjumlah 2 batang batang dengan ukuran 3,65 meter.
• Baja polos Ø6 berjumlah 150
Menurut SNI diameter bengkokan yang diukur pada bagian dalam batang tulangan tidak boleh kurang dari 6db “diameter minimum”. Diameter dalam dari bengkokan untuk sengkang ikat tidak boleh kurang dari 4db “diameter minimum”. Perakitan dilakukan dilokasi pembangunan, hal ini dilakukan untuk memudahkan pekerjaan dan untuk menghemat waktu pelaksanaan. Adapun jumlah pekerja yang dilibatkan dalam pekerjaan pembesian kolom dan ring balk adalah :
1. Mandor 1 orang
2. Kepala Tukang Besi 2 orang
3. Tukang Besi 4 orang
4. Pekerja 10 orang

• Cara Pembengkokan
Bar Bender (pembengkok tulangan) adalah alat untuk membentuk baja tulangan sesuai dengan bentuk yang dibutuhkan. Pada proyek ini digunakan pembengkok manual. Pembengkok manual ini terbuat dari besi tulangan berdiameter 30 mm dan memiliki panjang 50 cm yang memiliki lubang pada ujungnya sesuai dengan ukuran tulangan yang akan dibengkokkan.
Semua tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, kecuali bila diizinkan lain oleh Pengawas Lapangan.
Tulangan yang sebagian sudah tertanam didalam beton tidak boleh dibengkokkan dilapangan, kecuali seperti yang ditentukan pada gambar rencana, atau diizinkan oleh pengawas lapangan.
4.2.2. Pembuatan dan Pemasangan Bekisting
Bekisting merupakan cetakan beton yang mengisi adukan kedalamnya, sampai adukan beton mengeras dalam jangka waktu ± 1 hari. Mal yang terbuat dari triplex dan kayu yang disusun berbentuk persegi. Pemasangan bekisting ini dilakukan diatas tanah .
Pada pembentukan triplex mal dilakukan dengan beberapa sisi, sehingga mal dapat terbentuk persegi, sedangkan disisi atas dibiarkan terbuka untuk dapat dilakukan pengecoran. Antara triplex satu dengan yang lainnya harus rapat dan tidak terdapat rongga-rongga agar adukan beton tidak merembes keluar mal.
Pemasangan bekisting dilakukan setelah pemasangan tulangan untuk balok, bekisting tersebut sudah dirangkai sesuai dengan ukuran dan dimensinya, bekisting terbuat dari triplex. Peralatan yang dibutuhkan untuk memasang bekisting balok adalah sebagai berikut :
1. Gergaji
2. Palu
3. Meteran
4. Waterpas
5. Unting-unting
6. Selang air
7. Pinsil
8. Benang
Sedangkan bahan-bahan yang dibutuhkan adalah :
5. Multiplek 9 mm
6. Kayu Dolken
7. Kawat Beton
8. Minyak bekisting
Adapun jumlah pekerja yang dilibatkan dalam pekerjaan pembuatan bekesting balok adalah :
1. Mandor 1 orang
2. Kepala Tukang Kayu 1 orang
3. Tukang Kayu 4 orang
4. Pekerja 8 orang
Sebelum pemasangan bekisting terlebih dulu diikat batu tahu (beton decking) pada tulangan untuk menjaga ketebalan selimut beton sesuai dengan yang diinginkan. Dimensi beton decking adalah sebesar 6 x 6 x 2,5 cm.
Untuk menjaga kestabilan bekisting agar tetap vertikal, sejajar dan lurus, bekisting diperkuat dengan bantuan penyangga yang terbuat dari kayu berukuran 4/6 cm. Dan untuk menjaga ketahanan bekisting sewaktu dilakukan pengecoran maka di sepanjang kolom dikunci dengan rangkaian kayu yang dibuat berbentuk persegi dengan ukuran sebesar diameter kolom. Kayu yang digunakan untuk membuat pengunci ini berukuran 5/7 cm. Pengunci ini juga berguna dalam membuat kolom tegak lurus. Pengerjaan bekisting ini dilakukan oleh 3 orang tenaga kerja untuk satu kolomnya.

4.2.3. Pekerjaan Pengecoran
Pengecoran kolom dilakukan setelah bekisting kolom selesai dipasang. Alat – alat yang digunakan pada pengecoran kolom utama lantai II kantor Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Aceh Timur adalah :
1. Mesin molen
2. Timba cor
3. Ruskam
4. Concrete Pump
Pengadukan campuran dilakukan dengan menggunakan readymix, mutu beton yang digunakan untuk pengecoran kolom adalah mutu beton K – 250.
Sebelum dimasukkan material terlebih dahulu tabung readymix dibasahi dengan air hingga merata. Tujuannya adalah agar air untuk pengadukan mortar tidak diresap oleh dinding tabung readymix. Pengadukan mortar dilakukan dengan menggunakan readymix. Kemudian hasil pengadukan dituangkan ke dalam pumping machine untuk selanjutnya dikucurkan ke kolom sebanyak ¾ tinggi kolom. Setelah selesai mengisi ¾ kolom, pekerja menusukkan tongkat kayu ke dalam kolom sambil menggoyang-goyangkan tulangan untuk memadatkan campuran mortar. Setelah selesai dengan pengecoran kolom lainnya, concrete pump kembali mengisi kolom yang sudah terisi ¾ ukuran volume total ini hingga penuh. Setelah itu kembali pekerja meneruskan kegiatan pemadatan yang sama. Selang waktu antara pengecoran pertama (3/4 volume total) dengan pengecoran kedua (1/4 volume total) memakan waktu 10 hingga 15 menit. Pengecoran dilakukan pada mulut kolom sehingga tinggi jatuh pengecoran setinggi 4 m. Hal ini tidak sesuai dengan PBI-1971 yang menyatakan bahwa kolom yang tingginya lebih dari 2 m maka harus digunakan jendela pengecoran, karena dapat mengakibatkan penumpukan agregat berdiameter besar pada bagian bawah.
Untuk satu buah kolom pekerjaannya ditangani oleh 2 orang pekerja yang bertugas memadatkan campuran dan 4 orang lainnya sebagai operator readymix dan concrete pump.
Dari hasil pengujian kuat tekan beton didapat bahwa kuat tekan beton rata–rata dari 4 benda uji untuk beton umur 28 hari adalah 267,78 kg/cm2. Dalam hal ini, kekuatan tekan beton telah memenuhi syarat yang telah ditentukan yaitu 250 kg/cm2. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada lampiran.

4.2. Pekerjaan Lantai II
Pekerjaan lantai dibuat untuk menahan beban-beban yang bekerja pada lantai tersebut pada saat pembuatan lantai kita harus meneliti dulu untuk apa lantai dibuat dan apa-apa saja beban yang bekerja pada lantai tersebut baik vertical, horizontal dan beban hidup. pemasangan bekisting, pembesian dan pekerjaan pengecoran

4.2.1 Pembuatan dan Pemasangan Bekisting
Bekisting merupakan cetakan beton yang mengisi adukan kedalamnya, sampai adukan beton mengeras dalam jangka waktu ± 1 hari. Mal yang terbuat dari triplex, disusun menurut bentuk lantai tersebut. Pemasangan bekisting ini dilakukan untuk proses pembuatan lantai dan bekisting ini ditahan oleh kayu atau bambu dibawahnya supaya bisa menahan beban seperti beban orang yang bekerja diatasnya, beban alat dan beban tumbukan.
Pada pembentukan mal dilakukan dengan beberapa sisi, sehingga mal dapat terbentuk sedemikian rupa Antara triplex satu dengan yang lainnya harus rapat dan tidak terdapat rongga-rongga agar adukan beton tidak merembes keluar mal.
Pemasangan bekisting dilakukan sebelum pemasangan tulangan lantai, bekisting tersebut sudah dirangkai sesuai dengan ukuran dan dimensinya, bekisting terbuat dari triplex. Peralatan yang dibutuhkan untuk memasang bekisting adalah gergaji, palu, meteran, waterpas, selang air, dan sebagainya. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah triplex, kawat, paku, pensil, benang dan lain-lain. Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasang bekisitng adalah 1 orang kepala tukang, 1 orang pengawas, dan 4 orang pekerja.

• Pekerjaan Bekisting di Lapangan dan Menurut SNI
Perencanaan bekisting di lapangan sudah sesuai dengan SNI, yaitu cetakan menghasilkan struktur akhir yang memenuhi bentuk, garis dan dimensi komponen struktur seperti disyaratkan pada gambar rencana dan spesifikasi, cetakan mantap dan cukup rapat untuk mencegah kebocoran mortal, cetakan diperkaku atau diikat dengan baik untuk mempertahankan posisi dan bentuk, cetakan dan tumpuannya direncanakan sehingga tidak merusak struktur yang dipasang sebelumnya, perencanaan cetakan disertai pertimbangan factor-faktor berikut :
a. Kecepatan dan metode pengecoran beton
b. Beban selama kontruksi, termasuk beban-beban vertical, horizontal, dan tumbukan.
c. Persyaratan-persyaratan cetakan khusus untuk kontruksi sengkang, plat lipat, kubah, beton arsitektural, atau elemen-elemen sejenis.

4.2.2. Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian dilakukan dengan cara pembengkokan (membending) besi kemudian dirangkai dan dipasang pada tempat yang telah ditentukan sesuai dengan ukuran dan dimensinya. Alat yang digunakan adalah bending, pemotong besi, meteran, kakak tua, sedangkan bahan yang digunakan pada pekerjaan ini adalah besi Ø6, besi Ø8, besi Ø10, besi Ulir D12, besi Ulir D14 dan besi ulir D16. Pembengkokan dilapangan dilakukan tanpa adanya perkiraan, tenaga kerja yang digunakan 1 Kepala Tukang, 1 orang pengawas dan 10 orang pekerja.

• Cara Pembengkokan
Semua tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, kecuali bila diizinkan lain oleh Pengawas Lapangan.
Tulangan yang sebagian sudah tertanam didalam beton tidak boleh dibengkokkan dilapangan, kecuali seperti yang ditentukan pada gambar rencana, atau diizinkan oleh pengawas lapangan.

• Kondisi Permukaan Baja Tulangan
Pada saat beton dicor, tulangan harus bebas dari lumpur, minyak, atau segala jenis zat pelapis bukan logam yang dapat mengurangi kepasitas lekatan. Pelapis epoksi yang sesuai dengan acuan baku.
Jika pembatasan jarak dan selimut beton minimum didasarkan pada diameter tulangan db, maka satu unit bundle tulangan harus diperhitungkan sebagai tulangan tunggal dengan diameter yang didapat dari luas ekuivalen penampang gabungan.

• Pekerjaan Pembesian di Lapangan dan Menurut SNI
Pada pekerjaan dilapangan pengbengkokan besi dan sengkang tidak sesuai dengan SNI karena dilapangan pembengkokan hanya diperkirakan saja oleh pekerja. Penempatan sambungan pada sengkang pada lapangan sesuai dengan SNI dengan cara membuat penempatan sambungan sengkang berselingan.

4.1.3 Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran lantai harus dilakukan setelah pekerjaan pemasangan bekisting selesai dan pembesian selesai. Perbandingan campuran adalah 1 pc : 1 1/5 ps : 2 1/5 kr. hasil adukan semen terlihat bagus namun terkadang terlihat agak encer, hal itu sangat tidak baik suatu kontruksi, pengecoran harus dilakukan 3 lapisang dengan beberapa kutukan atau dengan menggunakan mesin getar untuk hasil yang lebih baik, apabila dilakukan dengan 1 lapisan saja akan menimbulkan kerikil akan menumpuk disisi bawah struktur tersebut dan bias melemahkan struktur.
Peralatan yang digunakan adalah gerobak sorong, molen, ember, ruskam, sendok spesi, skop, mesin getar (Vibro), dan alat bantu lainnya yang mendukung untuk campuran agrehgat dipesan dari took terdekat, sedangkan bahan yang digunakan pasir, semen, kerikil dan air. Tenaga kerja yang dibutuhkan pada pekerjaan struktur ini adalah 1 kepala tukang, 1 orang pengawas, 1 orang mandor, 1 orang tukang dan 10 orang pekerja.
Pelaksanaan pekerjaan pengecoran dilapangan dilakukan sebanyak 10 pekerja, yang 2 orang menyiapkan campuran beton dengan menggunakan molen, 1 orang yang menyiapkan campuran beton dari molen ke gerobak sorong, 4 orang yang membawa hasil campuran, 2 orang melakukan pengecoran dan 1 orang menggetarkan struktur. Pengecoran dilakukan dari atas bekisting dengan 3 lapisan pengecoran dan digetarkan dengan menggunakan vibro.

• Pekerjaan Pengecoran di Lapangan dan Menurut SNI
Perencanaan pengecoran di lapangan sudah memenuhi SNI diantaranya beton dicor dekat pada posisi akhirnya tidak terjadinya segregasi akibat penanganan kembali atau pengaliran, pengecoran beton dilakukan dengan kecepatan sedemekian hingga beton selama pengecoran tersebut tetap dalam keadaan kental dan dengan mudah mengisi ruang di antara tulangan, Beton yang telah mengeras sebagian atau terkontaminasi oleh bahan lain tidak digunakan lagi pada pengecoran, beton yang ditambah air lagi atau beton yang telah dicampur ulang setelah pengikat awal tidak digunakan, kecuali bila disetujui oleh pengawas lapangan, setelah dimulainnya pengecoran, maka pengecoran dilakukan secara menerus sehingga memenuhi panel atau penampang pada batas dan sambungan yang ditetapkan hingga selesai bagaimana yang diizinkan atau dilarang. Permukaan atas cetakan vertical secara umum datar, semua beton dipadatkan secara menyeluruh dengan menggunakan cara yang sesuai selama pengecoran dan dapat mengisi sekeliling tulangan dan seluruh celah dan masuk ke semua sudut cetakan.